Sultan Mahmud Badaruddin II telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan secara internasional, namun dalam pelaksanaannya terdapat penyimpangan sehingga perwira yang berada di anjungan belum dapat melaksanakan tugas jaga dengan optimal karena perwira saat melakukan dinas jaga masih kurang sesuai dengan aturan internasional dan Master Standing Order yang dibuat oleh nahkoda
Pengawasan perusahaan dan kesadaran nahkoda akan pentingnya hal ini bisa menjadi faktor utama agar SOPEP dapet diterapkan secara maksimal di atas kapal
Simpulan yang dapat diambil adalah terjadinya karat disebabkan karena cara dan sistem perawatan yang diterapkan tidak disusun secara sistematis dan karena pengaruh lingkungan
Pada kenyataan saat ini, banyaknya permasalahan pada saat melaksanakan bongkar muat di Pelabuhan yang menyebabkan keterlambatan waktu bongkar muat kapal
Dimana RADAR (Radio Detection And Ranging) ARPA (Automatic Radar Plotting Aid) dapat digunakan terlebih dahulu untuk mengukur jarak atau membaring objek yang berpotensi mengalami tubrukan
Kebarakan berhasil dipadamkan oleh bosun dengan alat pemadam CO2 portable tanpa menggunakan fireman outfit
Guna mencegah dan meminimalisir kejadian tersebut, upaya yang dilakukan adalah pelaksanaan perawatan dan pengecekan komponen pada crane kapal secara rutin
Upaya meningkatkan pemahaman crew terhadap ISM Code dengan cara memberikan motivasi setiap minggu tentang pentingnya menerapkan safety meeting sesuai SOP pada crew kapal
Untuk perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seharusnya disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan karena masih ada ketidaksesuaian dalam memakai APD (Alat Pelindung Diri)
Hal tersebut menyebabkan sisa kulit kayu dibuang langsung ke laut dan berpotensi untuk mencemari lingkungan