Running cargo merupakan kegiatan yang sangat penting dalam mensuplai barang-barang keperluan offshore dari pelabuhan ke platform atau sebaliknya
Hasil yang didapat penulis selama melakukan penelitian ini adalah kurangnya pemahaman dan pelatihan terhadap prosedur pemasangan lashingan, peralatan yang rusak atau tidak layak pakai, tekanan waktu dan komunikasi yang tidak efektif, kondisi cuaca buruk
Menurut hasil studi, penanganan muatan dengan metode reliquefaction di kapal VLGC mempunyai dampak positif terhadap pemuatan sehingga dapat memudahkan dalam menstabilkan suhu dan tekanan tangki muatan dalam proses loading
Kesimpulan yang dapat ditemukan dari ketidaksesuaian antara penerapan SSCL dengan penerapan di lapangan di atas kapal adalah kurangnya pengetahuan tentang SSCL, kurangnya istrirahat yang cukup, motivasi yang rendah dan kurangnya komunikasi dapat menyebabkan penerapan SSCL yang tidak optimal di pelabuhan dan di atas kapal
Diharapkan bahwa dalam melakukan tugas jaga bongkar muat diatas kapal harus dilakukan dengan maksimal dan sesuai prosedur yang ada, sehingga menciptakan kondisi pelaksanaan tugas jaga bongkar muat yang efektif dan efisien serta tidak menimbulkan kerugian yang bersifat fisik maupun teori di atas kapal
Dari faktor yang kurang optimal pada saat dinas jaga navigasi saat di alur pelayaran sempit ersebut, maka upaya meminimalisir serta mencegah musibah adalah dengan menerapkan tugas jaga navigasi sesuai dengan prosedur dan aturan P2TL nomor 9 tentang alur pelayaran sempit
Kebocoran adalah kondisi dimana keadaan yang berlubang sehingga media seperti air, udara, gas dapat keluar atau masuk
Untuk selanjutnya diharapkan upaya keselamatan bongkar muat dapat diterapkan secara maksimal juga oleh pihak terminal
Kesimpulan terkait kendala penerapan ISPS Code diatas kapal MT. Alpha Point adalah crew kapal yang tidak disiplin dalam menjalankan tugas jaga serta pemahaman yang kurang tentang prosedur keamanan diatas kapal sehingga penerapan aturan ini tidak berjalan dengan baik